A.
Mari Renungkan
Allah Swt. berfirman: “Dan Allah
memiliki al-Asma al-Husna. (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebutnya al- al-Asma al-Husna. itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyalahartikan nama-nama-Nya.) Mereka kelak akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-A’rf/7:180) Ayat ini
diturunkan ketika ada seorang sahabat Nabi Muhammad saw. sedang berdoa seraya
membaca, “Ya Rahman, Ya Rahim" (Wahai zat Yang Maha Pengasih, Wahai
zat Yang Maha Penyayang). Ketika mendengar itu, orang-orang musyrik langsung
menyebarkan tuduhan dan fitnah bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya
menyembah dua Tuhan, yaitu Ya Rahman dan Ya Rahim. Sebagai jawaban
atas tuduhan orang kafir itu, maka turunlah ayat tadi (Q.S. al- A‘raf/7:180).
Dengan jelas dan tegas ayat ini menyatakan bahwa Allah Maha Esa, namun Allah
Swt. memiliki sebutan lain berupa nama-nama yang indah. Indah untuk didengar,
diucapkan, diterapkan, dan diteladani oleh hamba-Nya. Allah Swt. memiliki al-Asm±u-al-¦usn±
(nama-nama yang indah), seperti al-‘Alim, al-Khabor, as-Sami’, al-Basir.
Berdoalah kepada-Nya seraya menyebut al-Asma al-Husna. seperti ya
'Alim, ya Khabir, ya Sami’, ya Basir dan seterusnya karena doa yang
demikian akan lebih dikabulkan Allah Swt. Doa yang demikian juga bisa
menginspirasi kita agar menjadi manusia yang ‘alim (berilmu), khabir (mau
meneliti), sami (menjadi pendengar yang baik), dan Basir (pandai
melihat kenyataan hidup).
B.
Iman Kepada Allah SWT
Menjadi orang yang beriman bukan persoalan
yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawaban kepada
Allah Swt., iman menjadi sangat penting. Allah Swt. sendiri yang memerintahkan
kita untuk beriman, sebagaimana firman-Nya ”Wahai orang-orang yang beriman!
Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul- Nya (Muhammad) dan kepada Kitab
(al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul- Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh.”(Q.S. an-Nisa’/4:136) Keimanan seseorang itu
bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah atau berkurang. Salah satu cara untuk
meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt. Adalah dengan memahami
nama-nama-Nya yang baik dan indah. Kita sering mendengar nama-nama indah itu
dengan sebutan al-Asma al-Husna.
C.
Makna al-Asma al-Husna
al-Asma al-Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik.
Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan
nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya: “Dan Allah memiliki
al-Asma al-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan
menyebutnya al-Asm±u-al-¦usn± itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyalahartikan nama-nama-Nya.) Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-A’raf/7:180)
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa nama-nama
Allah Swt. yang baik (al- Asm±u-al-¦usn±) itu berjumlah 99. Barang siapa
yang menghafalnya maka Allah Swt. akan memasukkan ke dalam surga-Nya. Pada bab
ini hanya empat al-Asm±u-al-¦usn± yang akan kalian pelajari, yaitu: al-‘Al³m,
al-Khab³r, as-Sam³’, al-Ba£³r. Setelah mempelajari topik ini, kalian diharapkan
dapat menjelaskan makna keempat al-Asm±u-al-¦usn± tersebut, dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Al-‘Alim
Al-‘Al³m artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui
yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang
dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt.
Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan
kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar
lebih yakin perhatikan firman-Nya berikut ini.
”Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib.
Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa
yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan tidak jatuh sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering,
melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (lauf mahfudz).” (Q.S.
al-An’±m/6:59)
Subh±nall±h, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa
Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya,
agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada
di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. Sangat
menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan
mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini
sifat Allah al-‘Al³m adalah kita harus terus-menerus
mencari ilmuilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan
merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk
diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang
berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin
merunduk.
2. Al- Khabir
Al-Khab³r artinya Mahateliti. Allah Mahateliti terhadap
semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi
sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang
salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahateliti dalam menciptakan
makhluk-Nya. Demikian pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang
dikerjakan makhluknnya. Dalam Q.S. at-Taubah/9:16 Allah Swt.
berfirman: “... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.
at-Taubah/9: 16) Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya
bahwa Allah Swt. Mahateliti adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti
betul apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus teliti dan
cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat
lainnya. Orang yang teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan
menyesal di kemudian hari.
3. As-Sami’
As-Sam³’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar
semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak
terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun
suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya: ”... dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah/2:256) Perilaku yang
mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar
adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih
lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita. Lalu,
bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang disampaikannya? Tentu
kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita dengan sikap dan bahasa
yang santun. As-Sam³’ juga
bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai
generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian
harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk,
yang hak dan yang batil.
4.
Al-Basir
Al-Ba£³r
artinya
Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil.
Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam
semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-¦ujur±t/49:18) Perilaku
yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwaperistiwa yang terjadi
di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan
untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita.
Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat
kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar